Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Kacang Panjang, Tanaman Tahan Banting

Ayah Kiki sedang patah hati dengan cabe...hahaha.... Pelariannya sekarang jatuh cinta dengan kacang panjang.... Ceritanya sudah dua bulan ayah mencoba menyemai cabe. Ternyata cabe tidak tahan dengan musim yang tidak jelas. Sebentar-sebentar hujan. Sebentar lagi panas menyengat. Kiki saja sampai bolak-balik kena pilek. Dan cabe hasil semaian ayah sukses mengundang kutu putih yang semakin buanyaaakk. Akhirnya daun-daunnya pun keriting. Lantas ayah membuang hampir seluruh bibit yang ada. Hanya disisakan 4 batang bibit yang masih agak segar. Kata ayah untuk penelitian...halah. Nah, kemudian Kiki perhatikan ayah mulai menebar kacang panjang di dalam pot. Ternyata, wow, belum dua hari sudah tumbuh lho.... Kok cepet banget ya. Setelah pohon agak tinggi lalu ayah memindahkan pot kacang panjang ke area yang terkena panas penuh dari pagi sampai sore. Selama ini area kebun bagian ini sudah sukses membuat banyak daun-daun tanaman ayah yang lain layu seperti terbakar. Nah, inilah yang bikin a...

Bunga Matahari dan Zinnia

Ternyata menanam bunga matahari dan zinnia itu cukup mudah lho. Baru dua hari benih disemai sudah mulai berkecambah. Ayah Kiki menyemainya di pot kecil. Media tanamnya pun biasa, sekam bakar dicampur pupuk kandang dan sabut kelapa serta sedikit tanah humus. Ini penampakan setelah hari kedua dan hari ketiga.

Bunga Jeruk

Musim hujan cukup membuat Kiki bete. Pada sore hari sepulang sekolah, seringkali Kiki tidak bisa bermain di kebun. Selain itu hama tanaman juga mulai bermunculan. Ada jamur, ulat, kutu putih, dan kutu daun. Selain itu, belalang dan walang sangit juga cukup rajin datang. Namun, sore tadi kebetulan cuaca cerah. Kiki melihat-lihat keadaan tanaman di kebun. Kejutaan...ternyata jeruk peras sudah mulai berbunga. Asyiiik.... Oh iya, kejutan lainnya dari ayah adalah benih bunga matahari dan zinnia.... Wow, asyiiik.... Benih yang satu lagi itu kesukaan ayah, herbs. Kalau itu Kiki gak suka. Soalnya tidak ada bunganya sih.

Cerita Tentang Lahan Baru (1)

Siang tadi ayah buka lahan baru buat kebun Kiki. Lahan di rumah Kakek yang penuh ditumbuhi rumput liar sekarang mulai berganti. Kiki diajak ayah ikut menyemai benih. Hari ini baru sempat menanam kangkung, kenikir lalap, dan cabe rawit. Tadi kami menanam beramai-ramai. Ada kak Gunung, kak Rake, Mama, Tante, Om, Embah, Kakek... Pokoknya ramee deh. Wah, semoga bisa tumbuh subur ya...

Beach Cherry dan Teman-temannya

Seharian tadi hujaaan terus. Kiki bosan main di dalam rumah. Mana Ayah Kiki lagi pergi, acara kantor katanya. Halah, hari Ahad gini kok ya pake acara kantor. Siang harinya, saat masih hujan, Ayah pulang bawa beberapa bibit tanaman. Horeyy.... Bisa menambah koleksi kebun Kiki deh. Ada kemuning, yang ini sudah punya, tapi ayah masih beli lagi, weleh. Terus ada rosemary, kata ayah buat ngusir nyamuk. Lalu beach cherry, ini jenis cherry daerah panas...hmm, ga sabar nunggu buahnya nih. Terus ada cincau hijau, dan terakhir ada alamanda. Jadi makin rame nih kebun kiki. Kiki langsung incer rosemary yang daunnya rimbun, petik-cium, hmm...baunya enak. Mirip bau jahe deh. Sementara itu meski masih gerimis, ayah sibuk bersihkan daun-daun beach cherry. Katanya biar tanamannya bisa memasak makanan dengan baik. Kiki lihat itu daun-daun penuh bercak hitam seperti jelaga. Kok mirip dapurnya mbah jual gudeg ya. Memangnya cherry ini memasak makanannya sampe penuh asap gitu ya...hahaha.... Ent...

Keajaiban Cocor Bebek

Kiki sangat takjub dengan cocor bebek. Tanaman ini sangat unik dalam berkembang biak. Petik saja daunnya dan letakkan di tanah. Sirami sekedarnya. Dalam beberapa hari tumbuhlah tunas-tunas kecil di setiap gerigi daunnya. Ajaib bukan? Di kebun Kiki, terdapat banyak sekali tanaman cocor bebek. Karena Kiki suka memetik daunnya yang agak tua. Lalu meletakkannya begitu saja di tanah yang terguyur hujan. Lama-lama tumbuh anakan-anakan yang imut-imut. Itulah cara paling malas untuk memperbanyak tanaman. Hahahaha.... Bahkan tanpa memetik daunnya, seringkali di ujung daun yang sudah tua terdapat tunas-tunas kecil yang sudah berakar. Dan hasilnya, tanaman cocor bebek bertambah lagi....

Bunga Pukul Empat

Sore ini Kiki senang sekali, karena cuaca cerah. Sudah lima hari berturut-turut tiap sore hujaan terus. Bunga pukul empat pun terlihat cantik di bawah langit sore. Kiki coba cium bunganya, eh, ternyata bau harum lho. Meskipun memang tidak terlalu tajam. Oya, Kiki juga paling suka ngumpulin biji bunganya. Kata ayah harus pilih biji yang sudah hitam. Karena itu tandanya sudah tua. Biji bunga pukul empat mudah sekali tumbuh. Baru disemai tiga hari biasanya sudah muncul kecambahnya. Perawatannya pun mudah. Dan lebih asyiknya lagi, bunga ini selalu mekar secara serempak. Pada waktu sekitar pukul empat sore sampai menjelang maghrib. Jadi pada setiap sore, di kebun Kiki selalu tercium aroma wangi dari bunga ini. Sore ini Kiki juga temani ayah menyemai benih sage. Karena bibit sage yang kemarin sudah tumbuh kembali layu dan mati. Entah kenapa sage ini berkebalikan dengan bunga pukul empat. Perawatannya sulit. Atau karena kurang cahaya matahari ya. Karena sage ini batangnya terlih...

Menyemai Benih Kenikir Lalap

Dua pekan lalu ayah kiki membawa benih kenikir lalap. Kenikir jenis ini biasa dipakai buat sayuran pecel. Beberapa orang menyebutnya suring. Kadang keliru dengan kenikir bunga (bunga cosmos). Sepintas bentuknya memang sama, tapi baunya jelas beda. Empat hari yang lalu ayah kiki baru sempat menyemainya di polibag. Dan hasilnya pagi ini muncul beberapa kecambahnya. Sudah gak sabar rasanya kiki menunggu bisa memetik daun-daunnya buat dibikin main masak-masakan hehe.... Dan ini penampilannya setelah umur empat minggu dari penyemaian.

Menanam Cabe Rawit

Kiki makin penasaran dengan tanaman yang satu ini: cabe rawit. Sudah beberapa kali ayah Kiki beli bibit cabe rawit tapi gak bertahan lama. Selalu berakhir dengan layu dan mati. Hmmm.... Yang terakhir malah polibag berikut media tanamnya jatuh di jalan saat sedang diangkut. Padahal belinya kali ini di tempat yang dekat rumah. Sampai rumah pun bibitnya yang sudah hampir setinggi Kiki langsung terkulai layu. Ayah pun cepat-cepat mengganti media tanamnya berikut polibag baru. Lalu disiram air banyak-banyak, ha...ha...ha.... Setelah melalui perawatan sekitar sepekan, kemarin si cabe rawit mulai diperkenalkan cahaya matahari. Kalau kemarin-kemarin ditaruh di tempat teduh terus. Takut mati. Itu pun, setiap sore sepulang Kiki dari sekolah, si rawit pasti tertunduk layu. Tapi sekarang sudah mulai segar. Ayah menaruhnya di tempat yang terkena sinar matahari langsung, meskipun masih di bawah bayang-bayang tanaman rambat 'entah_apa_namanya'. Yah, semoga si rawit kali ini bisa sehat t...

Kebun Kiki sudah pindah

Karena rumah Ayah pindah, kebun Kiki pun ikut pindah. Meski repot, Kiki tetap senang. Strawberry pun ikut dipindahkan ke kebun baru. Tapi sayang, karena lupa diurus strawberry merana. Dan akhirnya mati semua. Ayah Kiki cari tanaman pengganti. Pertimbangannya yang mudah dirawat. Pilihan jatuh pada sansevierra. Tetangga menyebutnya lidah mertua. Teman-teman kakak menyebut pedang-pedangan. Tanaman ini memang bandel. Mudah tumbuh. Dari dua jenis bibit sanse berbeda, sekarang sudah menjadi beberapa tanaman. Cukuplah untuk mengisi kebun di tengah hiruk-pikuk repotnya pindahan. Kata Ayah, sansevierra ini bisa untuk menyerap polutan. Dan katanya kalau malam bisa mengeluarkan oksigen. Jadi ditaruhlah pot-pot sanse ini di bawah jendela.