Kiki makin penasaran dengan tanaman yang satu ini: cabe rawit. Sudah beberapa kali ayah Kiki beli bibit cabe rawit tapi gak bertahan lama. Selalu berakhir dengan layu dan mati. Hmmm....
Yang terakhir malah polibag berikut media tanamnya jatuh di jalan saat sedang diangkut. Padahal belinya kali ini di tempat yang dekat rumah.
Sampai rumah pun bibitnya yang sudah hampir setinggi Kiki langsung terkulai layu. Ayah pun cepat-cepat mengganti media tanamnya berikut polibag baru. Lalu disiram air banyak-banyak, ha...ha...ha....
Setelah melalui perawatan sekitar sepekan, kemarin si cabe rawit mulai diperkenalkan cahaya matahari. Kalau kemarin-kemarin ditaruh di tempat teduh terus. Takut mati. Itu pun, setiap sore sepulang Kiki dari sekolah, si rawit pasti tertunduk layu.
Tapi sekarang sudah mulai segar. Ayah menaruhnya di tempat yang terkena sinar matahari langsung, meskipun masih di bawah bayang-bayang tanaman rambat 'entah_apa_namanya'.
Yah, semoga si rawit kali ini bisa sehat terus dan cepat berbuah....
Yang terakhir malah polibag berikut media tanamnya jatuh di jalan saat sedang diangkut. Padahal belinya kali ini di tempat yang dekat rumah.
Sampai rumah pun bibitnya yang sudah hampir setinggi Kiki langsung terkulai layu. Ayah pun cepat-cepat mengganti media tanamnya berikut polibag baru. Lalu disiram air banyak-banyak, ha...ha...ha....
Setelah melalui perawatan sekitar sepekan, kemarin si cabe rawit mulai diperkenalkan cahaya matahari. Kalau kemarin-kemarin ditaruh di tempat teduh terus. Takut mati. Itu pun, setiap sore sepulang Kiki dari sekolah, si rawit pasti tertunduk layu.
Tapi sekarang sudah mulai segar. Ayah menaruhnya di tempat yang terkena sinar matahari langsung, meskipun masih di bawah bayang-bayang tanaman rambat 'entah_apa_namanya'.
Yah, semoga si rawit kali ini bisa sehat terus dan cepat berbuah....
Comments
Post a Comment